Sabtu, 02 Januari 2010

My 1st satnite in 2010

Tadi liat berita di MetroTV, penyiarnya berkata demikian : "selamat menikmati malam minggu pertama anda di th.2010". Dari situ,saya baru sadar kalau saya telah melewati malam minggu pertama milik saya ini dgn suasana hati kurang sreg. Itu tandanya, malming kali ini lewat secara sia-sia.
Jadi bgni secuplik kisahnya. Tadi ada perayaan Natal di kampung. Sebetulnya saya paling malas kalau harus mengikuti acara sejenis beginian. Tetapi karena menebalnya rasa sosial saya, maka berangkatlah saya menuju lokasi diadakannya acara itu.
Disana ternyata belum ada MCnya. Nha,maka secara tiba-tiba saya ditunjuk sebagai MC. Sebenarnya ini bukan bidang saya. Karena dalam acara Natal kali ini, saya sebenarnya adalah bendahara. Bukan sie acara yang seharusnya mengurusi masalah-masalah seperti ini. Tanpa persiapan apapun,tanpa tau susunan acaranya. Saya bergegas ke panggung untuk membuka acara. Disana saya merasa beruntung(awalnya)karena ada salah satu teman yang bersedia(secara tiba-tiba) menemani saya. Dia menjabat sie acara yang otomatis lebih tau tentang acara pada malam itu.
Benar ! Karena dia lebih tau, semua dia yang handle(handle dalam kasus ini bukan berarti positif, tapi lebih cenderung ke negatif). Jadi saya disana hanya berdiri layaknya barang pajangan cantik, atau manequen kali yha. Saat itu akhirnya saya sadar akan kelicikan dia. Saya jadi berpikir demikian -sebenarnya dia memang ingin tampil.Dia sudah mempersiapkannya dari rumah, terlihat dari gaya bahasanya yang memang tidak bisa disebut sebagai bahasa spontan-. Oke, kali ini saya harus melakukan sesuatu agar tidak seperti orang bego yang numpang tenar disebelah orang gempal yang sog tau(hehe, bukan maksud hati untuk mengejeknya, tapi partner MC saya ini memang bertubuh gempal). Setiap kali saya menimpali, seharusnya dia diam, hargai orang bicara. Tidak boleh menyerobot. Sebagai MC yang baik, seharusnya saling memberi kesempatan partnernya untuk berganti-gantian dalam menyampaikan susunan acara. Namun tidak begitu dengan wanita gempal ini. Saya berpikir, dia selalu ingin terlihat menonjol. Jadi sama sekali tidak memberi kesempatan kepada saya untuk memandu acara. Kalau saja saya tau niat dia dari awal, pasti saya tidak akan bersedia bila disuruh jadi MC dadakan seperti ini. Nasi putih sudah terlanjur menjadi nasi goreng. Sudah separuh jalan saya berdiri di panggung, sebenarnya kala itu saya hanya ingin teriak : " toloooong, selamatkan saya dari cengkraman kingkong betina ini". Namun, niat itu saya urungkan. Malu-maluin juga lah kalau saya triak-triak kaya orang gila gitu.
Akhirnya, kesempatan untuk turun panggung pun datang juga. Yaph ! This is my chance. Harus segara lari sebelum kingkong itu tersadar bahwa dia kehilangan permatanya. Langkah itu pun saya ambil. Setelah saya lari, saya tidak kembali lagi. jadi saya biarkan saja kingkong itu memandu acara sendirian. Haha, thanks God. Akhiryaaaa. . .
Begitulah cerita tentang malam minggu pertama saya. Suram. Saya berharap, malming-malming berikutnya tidak demikian. Semoga kingkong gempal itu menjadi langsing(sungguh mulia kan doa saya ?! )

Tidak ada komentar: